Terletak di kabupaten Ciamis,
saat ini Pantai Pangandaran sudah cukup populer dimata sebagian besar warga
jawa barat, terutama bandung, garut dan sekitarnya. Pantai ini juga merupakan
salah satu pantai yang diterjang tsunami setelah tsunami besar di Aceh. Saat
ini infrastruktur kawasan pantai Pangandaran sudah kembali dibangun dan
kunjungan wisatawan sudah kembali meningkat. Hotel maupun losmen yang terletak
di pinggir pantaipun sudah semakin banyak dibandingkan sebelum terjadi tsunami.
Saya punya keinginan kesana
setelah tsunami, pengen liat kondisi disana sekarang seperti apa. Sudah agak
basi sih tapi baru pengennya beberapa waktu lalu tepatnya bulan juni 2012.
Beberapa minggu sebelum berangkat mulai browsing mengenai angkutan umum apa
yang menuju kesana dan gambaran bagaimana penginapan disana, ternyata lumayan
populer sehingga banyak blog yang memberikan informasi tentang pangandaran.
Saya memutuskan naik bus Budiman Depok-Pangandaran dari terminal Depok dengan
jadwal keberangkatan yang pagi. Dari hasil browsing bus tersebut berangkat dari
terminal Depok dibagi jadi 2 waktu, pagi jam 05.00-07.00 dan sore jam
17.00-19.00. Jam 05.30 pagi saya sudah tiba di terminal Depok, ternyata ada 2
armada bus Budiman yang menuju ke pangandaran, bus berukuran sedang Ekonomi non
AC dan bus berukuran besar Busnis AC. Daripada malu bertanya sesat dijalan,
akhirnya saya bertanya ke sopir yang ada di bus Ekonomi, soalnya itu bus udh
siap berangkat. Ternyata benar jadwal berangkat bus Ekonomi tersebut jam 06.00
dan bus Busnis AC berangkat jam 07.00. Saya pilih naik yang AC karena
perjalanan jauh yang penting nyaman dan ga nyusahin diri sendiri.
Bus keluar dari terminal tepat
jam 07.00, saya pikir bus akan melewati jalan Lenteng Agung tetapi bus belok
kanan ke jalan baru Ir. Juanda dan menuju pintu tol Cibinong, sepanjang jalan
banyak penumpang yang naik dan setelah pasar Cibinong bus berhenti agak lama,
ternyata disitulah agen bus Budiman. Hampir semua tempat duduk terisi dan
kembali melanjutkan perjalanan. Tarif bus Budiman Depok-Pangandaran saat itu
63ribu rupiah.
Entah bus tersebut jalannya
lambat atau karena sebelumnya saya menggunakan bus pariwisata, perjalanan
terasa sangat panjang. Perkiraan tiba di terminal Pangandaran seharusnya jam
16.00 tetapi baru tiba jam 18.00 atau pas adzan magrib. Saya turun di pintu
masuk pantai Pangandaran dan diteruskan dengan naik becak ke hotel yang sudah
saya booking. Naik becak dari pintu masuk tarifnya 15ribu rupiah. Saya booking
Hotel Nyiur Resort yang terletak di jalan Bulak Laut Pangandaran. Memang agak
jauh sh dari kawasan pantai tetapi ada jalan kecil yang tembus persis disamping
Hotel Krisna dan persis didepan kawasan pantai yang diizinkan untuk berenang.
Aktivitas berenang saya lakukan pagi hari keesokan harinya. Hmm, ternyata ada
plang yang berbeda saat saya datang sebelum tsunami. Saat ini banyak plang yang
bertuliskan Zona Dampak Langsung Tsunami dan jalur evakuasinya. Bismillah aja
semoga saya tetap aman saat berada disana dan waktunya berenang.
Masih seperti sebelumnya banyak
dipinggir pantai yang menyewakan ban karet dan pelampung surfing ala kadarnya
serta banyak yang menyewakan jasa angkut perahu buat keliling pantai pasir
putih yang ada di kawasan wisata cagar alam Pangandaran. Tarif penyewaan ban
dan pelampung surfing 5ribu-15ribu dan sewa perahu 10ribu-20ribu per orang.
Saya memilih hanya melakukan
aktivitas berenang, ombaknya lumayan besar karena mungkin masih pagi. Tidak
terasa waktu sudah siang dan saya harus siap-siap shalat Jum’at jadi saya
memutuskan kembali ke Hotel. Letak masjidpun tidak jauh dari hotel sehingga
tidak harus jalan jauh-jauh ke Masjid Agung. Setelah jum’atan dan istirahat
sebentar, keluar lagi mau cari makan siang deket-deket pantai. Ada warung
padang, aneh sih ke pantai tapi makan nasi padang tapi enak juga makan rendang.
Setelah makan duduk-duduk di warung tenda pinggir pantai buat sekedar minum es
kelapa muda dan cemilan. Sampai sore dipinggir pantai sebelum akhirnya kembali
ke hotel. Malam harinya saya keluar lagi buat beli makan malam dan sewa sepeda.
Tarif sewa sepeda sekitar 15ribu-40ribu tergantung hasil tawaran dan jumlah
boncengannya karena sepeda disana rata-rata sepeda gandeng. Puas keliling
dengan bersepeda kembali ke hotel untuk istirahat karena besok agendanya ke
Kawasan Wisata Cagar Alam Pangandaran karena sebelumnya saya belum pernah
kesana yang nanti akan saya posting dihalaman yang berbeda.
Secara keseluruhan, berenang atau main air di Pantai Pangandaran asik tetapi harus pintar pilih spot yang boleh dilakukan aktivitas berenang dan pilih yang tidak banyak perahu parkirnya (tetapi hampir setiap spot ada perahu parkir sih...) :(
No comments:
Post a Comment