Sunday, November 28, 2010

Mafia di Indonesia

Gayus tambunana mungkin nama itu akhir-akhir banyak muncul di TV . Dia bukan artis maupun musisi terenar dia hanya seorang PNS golongan IIIa. Secara normal seorang PNS golongan IIIa hanya berpenghasilan 1,6-1,9juta rupiah saja, tapi di rekening dia ada uang sekitar 25 milyar rupiah, bukannya itu suatu yang janggal?? Uang itu lah sampai saat ini masih di tindaklanjutin oleh pihak berwenang, untuk sementara uang itu diduga karena ia bekerja sebagai makelar kasus.
Satuan Tugas (Satgas) Pemberantas Mafia Hukum mengungkapkan, bahwa kasus Gayus Tambunan merupakan kasus mafia yang tergolong berat. Dampak kerusakannya juga sangat besar. "Bayangkan, jika kasus ini dibiarkan, dampaknya akan sangat merusak," ujar
Sekretaris Satgas Mafia Hukum, Denny Indrayana saat dihubungi di Jakarta, Minggu (28/3).

Dia menekankan, kategori beratnya kasus ini karena bukan hanya menyangkut aparat pajak, melainkan juga terkait dengan aparat penegak hukum lainnya, seperti kepolisian dan kejaksaan. Di sisi lain, dampak besar dari kasus ini adalah dari sisi penerimaan negara. Padahal, penerimaan negara selama ini sebagian besar disumbang dari pajak. "Bayangkan, jika kasus ini dibiarkan terjadi," katanya.

Karena itu, kata Denny, Satgas membantu kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut. Satgas telah menghimpun informasi sangat penting dan strategis dari Gayus Tambunan guna menginvestigasi kasus ini lebih lanjut.

Informasi itu terkait dengan mafia yang bukan sekedar melibatkan orang pajak, tetapi juga terkait dengan mafia peradilan, yakni mencakup institusi penegak hukum lainnya. "Kami sudah serahkan kepada Mabes Polri untuk ditindaklanjuti."

Anggota Satuan Tugas (Satgas), Mas Achmad Santosa mengungkapkan, pengadilan pajak merupakan tempat penyelewengan yang dilakukan pegawai pajak. Gayus Tambunan kini tengah diburu oleh Ditjen Pajak dan Kepolisian Indonesia. Gayus menjadi tersangka dugaan makelar kasus pajak karena di rekeningnya terdapat duit senilai Rp 25 miliar yang diduga berasal dari wajib pajak.

Berikut kronologi kasus terdakwa Gayus:

Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (SPDP) terdakwa Gayus Halomoan P Tambunan dikirim ke Kejaksaan Agung (Kejagung) oleh tim penyidik Mabes Polri.

Kemudian pihak Kejagung menunjuk 4 jaksa untuk mengikuti perkembangan penyidikan tersebut. Mereka adalah Cirus Sinaga, Fadil Regan, Eka Kurnia dan Ika Syafitri. Berkas perkara tersebut dikirim pada 7 Oktober 2009.

Di dalam SPDP, tersangka Gayus diduga melakukan money laundring, tindak pidana korupsi dan penggelapan. Analisa yang dibangun oleh Jaksa Peneliti melihat pada status Gayus yang merupakan seorang PNS pada Direktorat Keberatan dan Banding Dirjen Pajak kecil kemungkinan memiliki dana atau uang sejumlah Rp 25 Miliar pada Bank Panin, Jakarta.

Setelah Jaksa Peneliti menelusuri alat bukti perkara yang terdiri dari saksi-saksi, keterangan tersangka dari dokumen-dokumen dan barang bukti, ternyata berkas tersebut belum lengkap.
INILAH.COM, Jakarta - Rumah mewah dan save deposit box senilai sekitar Rp75 miliar milik Gayus Tambunan sudah disita. Tetapi, Polri belum mengetahui dari mana asal kekayaan mantan pegawai Direktorat Perpajakan golongan IIIA tersebut.

"Inilah yang tugas kita untuk mencari dari mana," ujar Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Ito Sumardi di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (26/11/2010).

Ito menjelaskan 'safety box' senilai Rp75 miliar dan beberapa perhiasan milik Gayus diblokir dan disita. Sesuai dengan ketetapan pengadilan disimpan di Bank Mandiri. Kemudian rumah-rumah, salah satunya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, pun sudah disita.

"Kita belum tahu yang bersangkutan masih punya tidak kan kita belum tahu. Katakan mungkin disimpan di tempat lain tapi tidak bisa kita langsung mengaitkan dengan adanya dukungan orang dari orang bahwa ini dari luar segala macam," ujarnya.

Selain itu, Ito mengatakan bahwa uang milik Gayus sebesar Rp75 miliar tersebut belum bisa menjadi tindak pidana pencucian uang karena masih harus mencari predikat kriminalnya. Saat ini, yang baru ketahuan adanya aliran dana mencurigakan baru Rp396 juta.

"Laporan hasil audit PPATK, yang bisa dibuktikan aliran dananya cuma 396 juta. Inilah yang tugas kita untuk mencari dari mana," imbuhnya.

Wednesday, October 27, 2010

Web Kampusku

Pada saat ini mungkin kata internet bukan kata yang asing lagi di telinga kita. Bukannya karena efisien untuk waktu kerja tapi memang sudah tuntutan dunia pekerjaan untuk setiap pekerja bisa menggunakan internet.

Oleh karena itu sebagai salah satu PTS terbaik dinegri ini GUNADARMA membiasakan setiap mahasiswanya untuk berja menggunakan internet. Baik dalam mengerjakan tugas, melihat info-info, bahkan sampai melihat nilai.

STUDENTSITE adalah tempat untuk matahasiswa gunadarma untuk melihat kegiatan mereka dikampus. Di web ini user dapat melihat jadwal kuliah, tugas yang diberi oleh dosen, info seputar kampus, sampai melihat nilai-nilai kita. Selain untuk efisien waktu program ini juga bisa dikatakan mendukung gerakan GO GREEN. Karena biasanya kalo kita dapat nila jelek tuh kertas di buang sembarangan.

Mungkin klo dilihat dari segi diatas web ini lebih dari standar. Tapi klo dilihat dari web yang sejenis. Web ini jauh dari kata standar, karena tampilannya bisa dikatakan jadul (jaman dulu) . Klo di web yang laen tapi sejenis kita dapat melihat poto si user,tapi di web ini kita tidak dapat melihatnya. Selain itu info-info yang sudah lewat dari satu tahun masih saja disimpen (mungkin biar kelihatan penuh hehe).

Intinya perlu banyak perubahan ditampilannya supaya kelihatan menarik untuk kita buka. Karena sesuatu yang menarik perhatian mata kita maka hati kita akan tertarik untuk mencari sesuatu itu (sotoy bgt).

Tuesday, October 19, 2010

PSSI

Pssi merupakan asosiasi olahraga yang mengatur persepakbolaan ditanah air kita agar bisa berjalan lancar. Sudah banyak usaha yang dilakukan PSSI utk memajukan persepakbolaan dalam negri ini. Seperti baru-baru ini PSSI melakukan program “naturisasi”. Tapi banyak orang yang mengkritik bahwa program ini hanya karena ivoria piala dunia yang baru saja berakhir. Alasannya karena peraturan perundang-undangan di Indonesia menyatakan bahwa seorang baru bisa jadi WNI setelah 5 tahun tinggal di Indonesia. Tapi PSSI mengatakan akan menggunakan hak istimewa yaitu pengajuan kewarganegaraan bisa di ajukan dengan syarat orang itu berjasa untuk rakyat atau tenaga orang tersebut dibutuhkan oleh negara.

Berdasarkan hak itu PSSI siap berburu pemain asing untuk mewujudkan timnas yang impian. Tapi kendala bukan hanya disitu saja. Salah satu kendalanya adalah biaya. Seorang pemain yang berkualitas tidak akan semudah itu mau untuk menjadi pemain naturisasi jika reward yang diberikan kepadanya rendah.

Tapi kita jangan berfikir pesimis dulu. Mungkin saat ini PSSI sedang memikirkan solusi yang tepat untuk masalah tersebut. Karena PSSI mempunyai ambisi untuk menjadikan Indonesia menjadi tuan rumah piala dunia. Tapi menurut saya bukan hanya itu saja masalah indonesia agar lanyak menjadi tuan rumah piala dunia. Dari segi lapangan hanya beberapa stadion di Indonesia yang berstandarisasi FIFA. Kemudian wasit-wasit Indonesia kebanyakan baru berlisensi B.

Saran saya sebagai orang awam . Lebih baik mengirim pelatih dalam negri untuk mendapat minimal lisensi level asia dulu. Karena pelatih adalah orang yang dapat menaikan mental pemain ketika pemain tersebut sedang jatuh.

Tapi yang paling penting PSSI harus mampu membenahi stuktur di dalam organisasi tersebut. Bagaimana sepak bola kita akan maju jika ketua PSSI kita sudah dua kali masuk penjara dengan kasus yang sama yaitu “KORUPSI” . Apakah di negara kita tidak ada yang lebih lanyak untuk menjadi ketuanya???? Semua kembali lagi kepada pemimpin pusat kita.