Ragusa – Es Italia
Kali ini saya mau berbagi
perjalanan ke ragusa. Sudah agak lama sih, hampir satu tahun yang lalu tepatnya
libur natal tanggal 25 Desember 2011.
Berhubung saya dan pacar seneng
hunting kuliner terutama jajanan. Kita sepakat nyari kudapan yang berbentuk es
krim. Kira-kira dimana es krim yang rasanya unik dan yang pasti harganya
terjangkau :D. Berbekal selancar di dunia maya dan tanya-tanya temen, ketemulah
kata ragusa es italia. Banyak rekomendasi buat kesana karena tempatnya selalu
ramai, yaa mungkin karena rasanya enak atau mungkin harganya terjangkau atau karena
banyak yang sebut itu es krim jaman dulu atau apalah, kita juga ga tau. Okay,
akhirnya kita putuskan kalau ada libur, kita kesana.
Tempat sudah oke tapi belum tau
mau kesana naek apa? Awal browsing sih sudah tau tempatnya di Jalan Veteran,
Jakarta Pusat, no nya saya lupa. Sudah banyak rekomendasi naek angkutan apa
tapi tetap aja kita ga paham itu dimana? :D. Akhirnya kita putuskan naek
busway, kalau-kalau nyasar juga ga panas, karena kita berangkat sekitar jam 11.
Dan yang ada dipikiran kita yang penting kita ketemu monas atau masjid istiqlal
terlebih dahulu karena banyak rekomendasi itu sebagai patokan. Pertama kita
naek busway koridor 6 Ragunan-Dukuh Atas dari shelter buncit indah selanjutnya transit
di shelter Dukuh Atas ke koridor 1 Blok M-Kota karena busway tersebut lewat
monas. Hampir sampai shelter monas masih ragu mau turun atau tidak karena ga
tau tepatnya di sebelah mana itu ragusa. Kita terus sampai shelter harmoni
transit ke koridor berapa yaa, pokoknya yang ke arah pasar baru. Berangkat dari
harmoni sudah mulai celingak-celinguk kanan dan kiri, sampai akhirnya ketemu
jalur atas kereta api. Kita putusin turun di shelter paling deket lupa lagi apa
namanya yg pasti dibawah jalur atas kereta api. Turun dan tanya sama petugas
penjaga loket busway, ternyata keluar dari shelter dan menyebrang ke arah kiri.
Yups, tepat dipinggir kali belakang masjid Istiqlal ada jalan yang disebut
jalan veteran. Dan ternyata kalau kita nyebrang ke arah kanan itu ada stasiun
Gondangdia, bisa lebih mudah kalau naek KRL. Dari depan pas mau masuk ke jalan
veteran sudah terlihat ramai kendaraan parkir dan orang berjalan kaki, ada
beberapa tempat makan juga dijalan itu makanya ramai. Tapi memang benar yang
paling ramai ragusa. Makin penasaran seperti apa es krim ragusa.
Di depannya terdapat beberapa
pedagang makanan, seperti asinan sayur dan otak-otak. Waaah, dari depan sudah
banyak orang menunggu yang memang dalam jumlah agak banyak seperti satu
keluarga. Masuk dan bingung mau duduk dimana karena ramai sehingga semua tempat
duduk penuh dan tempatnya pun tidak terlalu luas. Untungnya ada satu keluarga
yang keliatannya sudah siap-siap mau pulang. Buru-buru mendekat ke meja
tersebut sebelum ditempatin yang lain :D. Akhirnya dapet tempat duduk walaupun
belum dibersihkan. Tidak berapa lama pegawainya datang membersihkan dan
memberikan kami daftar makanan. Pernah lihat liputan televisi kalau disini ada
spaghetty ice cream alias es krim yang bentuknya seperti spageti. Cari-cari di
menu dan yaa ternyata ada, langsung pesan 1 porsi seharga 26ribu lalu kita
pesan apa yaa namanya seharga 12rb kalau ga salah dan pesen cola float yaa
sekitar segitu juga harganya, saya lupa :D. Sebenarnya masih banyak menu es
krim lainnya, ada es krim per scope dan ada yang potongan seperti tutty frutty
ice cream. Untuk harga, memang sesuai dengan kualitas. Pas es krim datang
langsung coba dan memang beda dengan es krim kebanyakan, rasa susunya berasa
banget dan memang katanya tanpa pengawet. Buat pacar saya, tidak lengkap hanya
es krim, kita pesan asinan sayur seharga 10rb didepan. Memang diperbolehkan
memesan makanan dari depan. Kita juga dapat gratis 3 gelas air putih dingin
mungkin biar ga terlalu terasa manis.
Sambil nikmatin es krim dan asinan, mata berkeliling di
sekitar ruangan, ada banyak foto hitam putih jaman dulu, ternyata es krim
ragusa memang sudah dari zaman belanda. Sayangnya disini ga enak kalau
berlama-lama karena banyak yang nunggu belum dapat tempat duduk tapi dari segi
rasa memang berbeda dengan es krim kebanyakan. Tidak seperti sebelumnya kita
berangkat naek busway, pulangnya kita naek KRL dari stasiun Gondangdia. Tidak
turun di stasiun pasar minggu tapi kita meneruskan perjalanan mencari cemilan
ke bogor
Jalan Veteran,
Jakarta Pusat.
No comments:
Post a Comment